Kamis, 05 April 2012

Bercinta Dengan Mama Sahabatku

malam ini jakarta diguyur hujan lebat. aku rio (nama samaran) dan dika (nama samaran), sahabatku di SMA, baru saja pulang menonton konser band didaerah senayan. malam ini aku berencana menginap di rumah dika. karena hujan lebat menghentikan ku untuk pulang kerumah. setelah cukup lama berdiri didalam bus, akhirnya kami sampai dikomplek graha. yaitu rumah dika. dalam keadaan basah kuyup di guyur hujan. 

kami langsung kamar dika dilantai dua. rumah dika memang sepi sejak orang tuanya bercerai. penghuni rumah mewah ini hanya dika, mamanya, adik dan seorang pembantu. mama dika adalah seorang wanita karir yang selalu pulang malam.

setelah mandi dan bersih-bersih kami pun langsung tertidur. saat itu mama dika belum tiba dirumah. hujan yang lebat membuat tidur kami makin pulas.

aku terbangun dari tidur ketika tenggorokan ku terasa haus. dika yang memang sangat lelah tak rela ku bangun kan untuk mangambil air di dapur. ada perasaan tidak enak jika harus turun kebawah dan mengambil air di dapur. sebisa mungkin ku tahan haus tersebut. cukup lama menahan, akhirnya aku putuskan untuk mengambil sendiri air di dapur. semua ruangan sudah gelap dan tidak seorangpun yang bangun. sampai akhirnya aku berpapasan dengan mamanya dika yang baru saja keluar dari kamar mandi berbalut sepotong handuk. tegambar jelas liukkan tubuh yang indah terbalut handuk. 

"eh..tante" sapa ku
"eh..rio, dateng jam berapa sama dika?" jawab mama dika.
"tadi jam 11 tante, baru pulang tante?"
"iya nih, yaudah tante masuk dulu yah.."

ketika baru saja melangkahkan kaki menaiki tangga, mama dika memanggilku. 

"rio, bisa tolong bantuin tante gak?"
"iya, ada apa tante?"
"tolong bantu ganti lampu kamar tante donk?"
"iya tante"

aku pun masuk ke kamar mama dika membantu mengganti lampu kamar. saat aku sedang mengganti lampu terlihat sekilas tubuh indah mama dika. pandanganku terganggu saat mama dika tak segan mengganti baju di hadapanku. seketika aku pun grogi dan terpana. untuk beberapa saat aku terdiam. mungkin mama dika melihat perubahan pada wajahku. 

"kenapa rio?" tanya mama dika
"gak kenapa-kenapa tante"
"maaf ya, tante ganti ganti baju didepan kamu."
" gak apa-apa tante, malah rio yang gak enak. udah selesai ni tante"
"oh..yaudah makasih ya. kamu mau tidur lagi?"
"udah gak ngantuk tante"
"yaudah temenin tante ngobrol ngobrol di ruang tv yuk?"
"oh..yaudah tante"

kami pun ngobrol di ruang tv. mama dika cerita banyak soal pekerjaannya yang sangat menyita waktu. aku sih memakluminya, secara mama dika adalah seorang single parent sejak bercerai dengan papa dika lima tahun yang lalu.

"rio mau tolongin tante lagi nggak?" tanya mama dika disela-sela obrolan.
"tolongin apa tante?" tanyaku.
"bisa tolong pijit pundak tante nggak? pegel banget nih"
"boleh tante"
"maaf ya dari tadi tante minta tolong terus sama rio"
"nggak apa-apa tante. itung-itung bantu temen juga kok"

aku pun memijit pundak mama dika. kulitnya halus dan putih. membuatku mulai berpikir jorok. namun pikiran itu ku tepis, karena beliau adalah ibu dari sahabat terbaikku. namun ketika aku memijit tengkuk mama dika, beliau memegang tanganku dan menuntun tanganku masuk ke dalam baju tidurnya, melewati bra dan sampai pada payudaranya. jantungku berdegup cepat. darahku mengalir deras. tanganku gemetar. namun mama dika hanya tersenyum nakal menggodaku.

"pijit yang ini ya sekarang" pintanya.
"aa...aa..anu tante. rio nggak enak" jawabku.
"nggak enak sama siapa sih? kan kamu bantu tante juga ngilangin pegel dibadan tante"
"ta..ta..tapi masa pijit yang ini tante?" jawabku terbata-bata.
"udah nggak apa-apa. tante emang mau dipijit yang ini. nggak apa-apa lanjut pijitin ya"

dengan perasaaan tidak karuan kulanjutkan memijit. tapi bagian tubuh yang ku pijit ini adalah payudara mama dika. aku hanya memijit halus, sesekali meremasnya. mama dika bergerak liar. sedikit mendesah dan makin mendesah. penisku berdiri seketika. mengeras dan kokoh. tangan mama dika menuntunku makin kencang meremas payudaranya. aku sedikit menikmati. perlahan perasaaan tidak enak hilang. dan sama sekali hilang. yang ada hanya nafsu yang memimpinku. aku merasakan kenikmatan payudara kencang milik mama dika. 

mama dika menarikku ke hadapannya. bibirku langsung diciuminya. aku pun membalas ciuman tersebut. tanganku lagi-lagi dituntun. namun kali ini ke daerah yang lebih sensitif. vagina. jujur, aku belum berpengalaman dalam bercinta. tanganku masih gemetar. dan mama dika merasakan hal tersebut dan menyadarinya.

"kenapa rio? kok gemetaran sih tangannya?" tanya mama dika nakal.
"emm..emm..aku..aku.." jawabku gugup.
"tegang ya? rileks aja"

aku masih berciuman dengan mama dika. tanganku dituntun kembali untuk lebih aktif memainkan vaginanya. kali ini aku lebih santai dan rileks. penisku pun sudah tegak berdiri sejak mama dika meyuruhku memijit payudaranya. tangan mama dika menggerayangi boxer-ku. merogoh isinya dan mendapatkan penisku yang telah tegang. ia hanya tersenyum. baju tidur agak transparan membuat jelas belahan payudara putih tertutup bra. badannya proporsional. mungkin mama dika sering aerobic. penisku dimainkan oleh tangan jailnya. kami masih berciuman. lalu mama dika mengambil posisi jongkok dan tak segan-segan melahap penis besarku.

"punya kamu besar juga ya rio"

wajahku merah padam. namun kurasakan nikmat, ketika seluruh batang penisku berada di dalam mulutnya. aku tidak berpikir lagi kalau beliau adalah ibu dari sahabatku. nafsu membelenggu. mama dika makin lihai memainkan mulutnya. mengulum penisku. tanganku pun aktif merogoh isi bra. meremas-remas payudaranya. memberi kelitikan-kelitikan kecil pada putingnya. dan ia pun nampak senang. lima menit lebih penisku beraksi dalam mulutnya. dan kali ini mama dika menyuruhku untuk menjilat vaginanya. aku pun meng-iyakan. vagina yang agak kemerahan dengan bulu-bulu halus menghiasi sekitar vagina. wangi. kesat. dan baru kali ini aku melihat bentuk vagina yang sesungguhnya. selama ini hanya kulihat di video-video porno dalam laptopku.
kujilat. kuhisap vagina mama dika. ia bergetar kesenangan. dengan lampu ruang tv yang remang-remang membuat suasana makin syahdu. aku terus menjilat vagina mama dika. makin ku jilat, makin bergetar badan mama dika. sampai pada akhirnya ia melepas semua pakaian yang ia kenakan malam itu. dan telanjang bulat didepanku. sungguh indah tubuh mama dika. membuatku makin bergairah. tubuh indah dengan payudara agak besar dan perut rata, serta pinggul yang indah. aku makin bernafsu. pantatnya padat, membentuk sebuah gambaran yang menarik.
tak mau kalah, kulepas semua bajuku. kini kami sama-sama telanjang di ruang tamu. aku ditidurkan di atas sofa empuk. mama dika berada di atas. gaya women on top. mama dika mendorong penisku masuk ke dalam vaginanya. naik turun. vagina yang kesat. makin bersemangat mama dika.

"aahh.. aahh.." desah mama dika. desahan dengan suara kecilnya.

makin mendesah, makin membuatku bergairah. mama dika menyudahi gaya women on top. kini ia memintaku untuk memasukkan penisku dari belakang. gaya doggie style kami peragakan. di atas sofa empuk, penisku dituntun masuk ke dalam lubang kenikmatan milik mama dika. tak segan, ku goyang pinggulku maju mundur menghantam deras vagina mama dika.

"aahh..terus rio. yang kenceng rio.. aahh.. aaahh.."

makin kuat kudorong masuk penisku. mama dika makin mendesah.

"uuhh..uuhhh.. terus rio.. kamu pintar rio.. uuhh.."

sebentar lagi aku hendak klimaks.

"ayo rio.. sebentar lagi tante klimaks.. terus rio.. yang cepet rio.."
"aku juga tante... aaahhh... keluarin dimana tante? aahhh.."
"didalem aja.. uuhhh.. nggak apa-apa rio... uuhh.." desahannya makin menjadi-jadi.

akhirnya kusemprot maniku dalam vagina mama dika. dan cairan hangat dari vagina mama dika pun membanjiri. kami sama-sama mencapai klimaks. mama dika berkeringat. peluhnya membasahi dahi. badanku basah juga oleh keringat. setelah kami klimaks, kurebahkan tubuhku di punggung mama dika, seraya ku peluk ia dari belakang. sambil kuremas kembali payudara indahnya.

"kamu hebat rio. tante seneng malem ini"
"sama tante. rio juga seneng. tapi rio nggak enak sama dika tante"
"ah, kan dika nggak tau. makasih ya sayang" mama dika kembali mecium bibirku tanda terima kasihnya.

aku pun langsung berpakaian dan kembali ke kamar dika. sebelum aku melenggang naik ke lantai dua, mama dika merayuku.

"kapan-kapan kalo tante lagi kepingin, tante hubungi kamu ya rio"

entah apa yang dipikirkannya. namun, mama dika sungguh liar. aku pun menikmatinya. 

( bisa follow kita di @kilas17plus )
( yang mau share cerita atau pengalamannya bisa email: baesembarangan@gmail.com )

1 komentar: