Rabu, 10 Oktober 2012

Bercinta Dengan Kakak Ipar (bassed on true story)

ini adalah kisah nyata yang kualami sendiri. kisah yang menjadi pengalamanku seumur hidup dan menjadi fantasi seksualku hingga saat ini.

berawal dari kunjunganku kerumah kakak iparku bersama istri dan kedua anakku. hari itu akhir pekan yang indah. kami sekeluarga berencana mengunjungi rumah mbak Devi (nama dirahasiakan) dibilangan Kebayoran. mbak Devi adalah kakak kandung istriku yang sangat aku cintai. mbak Devi adalah anak tertua di keluarga istriku, sedangkan istriku adalah anak kedua. sudah setahun yang lalu mbak Devi cerai dengan mas Gunawan (nama dirahasiakan), suaminya. akibat permasalahan ekonomi yang tak kunjung selesai. kini, mbak Devi harus berjuang merawat dan membesarkan anak semata wayangnya seorang diri. menjadi orang tua tunggal yang kuat. hari ini kami sekeluarga berniat mengadakan acara makan siang bersama dirumah mbak Devi. Nita (nama dirahasiakan) istriku, sejak pagi sudah sibuk berbelanja kebutuhan untuk makan siang dirumah mbak Devi.
singkat cerita, kami sekeluarga telah sampai dirumah mbak Devi. seperti biasa, keramahan mbak Devi membuat kami betah berlama-lama dirumahnya. kakak ipar yang kuat, teguh pendirian dan baik hati, itulah mbak Devi. acara makan siang bersama telah kami lewatkan. kini kami mengobrol santai diruang tamu. anak-anakku akrab bermain di halaman belakang dengan anak mbak Devi. wajahnya yang cantik dan hatinya yang baik membuat mbak Devi banyak dipinang pria mapan. namun, mbak Devi selalu menolaknya. entah apa alasan beliau, aku tak ikut campur terlalu jauh.
aku Dani (nama dirahasiakan), seorang akuntan disebuah perusahaan di jakarta. sedangkan Nita istriku, adalah seorang dokter disebuah rumah sakit di selatan kota jakarta. kami hidup bahagia. tak pernah ada masalah berat yang menimpa keluarga kami. aku pun sangat beruntung mempunyai istri cantik dan berprofesi dokter. mbak Devi adalah seorang karyawan swasta disebuah perusahaan ekspor impor dijakarta.

sedang asik mengobrol diruang tamu. tiba-tiba handphone milik istriku berdering...

"halo...iya...lho? kan saya lagi libur, lagi nggak jaga...terus? iya iya...oooh...iya iya, 15 menit saya sampe!"

penggalan pembicaraan istriku dengan seseorang yang meneleponnya. aku penasaran luar biasa, wajah istriku mendadak panik.

"pah, ada panggilan mendadak dari rumah sakit. anterin aku yuk ke rumah sakit" pinta istriku.
"lho? kan kamu libur.  emangnya dokter jaganya kemana? tanyaku.
"dokter jaganya dapet musibah. ibu mertuanya meninggal. ayo pah!"
"trus anak-anak gimana nih? masih pada betah main"
"yaudah, papah anter aku aja ke rumah sakit. biar anak-anak main dulu disini. kan ada mbak Devi"
"iya, nggak apa-apa anak-anak disini. nanti aku yang jaga" sambung mbak Devi.

aku pun mengantar istriku. tak sampai setengah jam aku sudah tiba dirumah sakit mengantar istriku.
"habis ini kamu kerumah mbak Devi aja ya. jemput anak-anak" kata istriku dengan tergesa-gesa membuka pitu mobil.
"iya, kamu hubungi aku kalau sudah selesai. nanti aku jemput" lanjutku.
"iya. kamu hati-hati bawa mobilnya"

istriku meninggalkanku. aku memacu mobilku menuju rumah mbak Devi. sesampainya disana, mbak Devi sedang membereskan piring-piring kotor bekas kami makan siang tadi. anak-anakku pun masih asik bermain di halaman belakang dengan anak mbak Devi.
"Nita pulang jam berapa nanti?" tanya mbak Devi kepadaku.
"aku kurang tau mbak. nanti Nita yang hubungin aku kalau udah selesai" jawabku.
"kamu mau makan lagi Dan?"
"nggak usah mbak. ini aja masih kenyang kok. mau aku bantu mbak?" aku menawarkan diri membantu mbak Devi mencuci piring.
"nggak usah. kamu temenin anak-anak aja main"
"nggak apa-apa kok mbak" aku mengambil sebuah piring. mengusapnya dengan spon yang berlumuran sabun. dan mencucinya.

hanya obrolan ringan dengan mbak Devi saat mencuci piring. dan tak banyak yang aku tanyakan.

praaaanggg...    tiba-tiba aku menjatuhkan sebuah piring besar. tanganku tak kuat memegangnya. pecahan piring berhamburan dilantai. aku membereskan pecahan tersebut dibantu oleh mbak Devi. tanpa sengaja kaki mbak Devi menginjak serpihan piring yang pecah. telapak kakinya berdarah. membuat garis luka di telapak kakinya. ia meringis. segera kuambil kotak obat yang berada di atas kulkas. kubantu mbak Devi mengobati lukanya. memberi sedikit obat luka dan menambalnya dengan hansaplast. karena lukanya yang cukup besar dan dalam, mbak Devi aku bantu berjalan menuju ruang tengah.
"pelan-pelan mbak. maafin aku ya, gara-gara aku mbak sampai luka gini"
"udahlah Dan, namanya juga musibah"
"mbak yakin mau istirahat diruang tengah?"
"iya, sambil temenin kamu ngobrol. emang kenapa Dan?" tanyanya.
"aku kirain mbak mau istirahat dikamar. aku tau mbak capek trus butuh istirahat"
"emang sih. akhir-akhir ini mbak capek banget Dan. kerjaan dikantor numpuk, belum lagi masalah keuangan"
"mbak harus jaga kondisi tubuh mbak. jangan di porsir mbak. sekarang aja mbak keliatan pucet (pucat)"
"yaudah, bantu mbak jalan ke kamar Dan"

aku memapah mbak Devi jalan menuju kamarnya. kamar besar dengan ranjang yang juga besar. terlihat nyaman bila ditiduri. sebuah lemari baju yang cukup besar, serta meja rias dengan cermin ekstra lebar. kamarnya rapi dan wangi. penataan lampu tidur dan lemari-lemari kecil sungguh serasi. ditambah dengan paduan cat berwarna cream. mbak Devi kutuntun ke atas ranjangnya. agak kuran sopan sebenarnya. namun aku sangat peduli kepada kakak iparku yang satu ini. kakinya kunaikkan keatas ranjang. dan ia berbaring.
"kamu temenin mbak disini aja Dan!" mbak Devi meraih tangank ketika aku hendak keluar kamarnya.
"aku nggak enak mbak kalo nemenin mbak disini. nanti apa kata tetangga kalo liat kita berdua"
"disini semua orang cuek dengan lingkungan mereka. temenin mbak disini ya"
"bener nggak apa-apa mbak?" tanyaku.
"nggak apa-apa. yang penting kita nggak ngapa-ngapain kan"

"mbak, gimana si Ilham (nama dirahasiakan) sekolahnya? lancar?" aku memulai obrolan.
"lancar. kemarin dia dapet juara lomba puisi"
"bagus donk! kalo kerjaan mbak sendiri lancar?"
"aduuuhh, jangan ngomongin kerjaan deh. mbak lagi nggak mood. mbak butuh refreshing"
"ooh, butuh refreshing?"
"iya, mbak pusing banget Dan. butuh banget refreshing"
"minggu depan ikut acara kantorku aja mbak. mau ngadain jalan-jalan ke anyer"
tiba-tiba mbak Devi mendekat kearahku. tangannya meraba-raba pahaku. aku menepis tangan mbak Devi. tingkahnya aneh. tangannya terus meraba-raba pahaku. aku salah tingkah.
"mbak, jangan kayak gini mbak" kembali kutepis tangannya.
namun mbak Devi makin makin liar. tangannya terus meraba-raba. kali ini ia sudah berani meraba pangkal pahaku. aku kembali menepisnya. dengan sedikit kasar. namun mbak Devi makin membuatku terhenyak. ia memelukku erat. dan menangis.

"mbak nggak sanggup Dan. mbak mau mati aja rasanya" ia menangis meraung-raung sambil memelukku erat.
"sabar mbak sabar. ini cobaan dari Tuhan" aku menenangkan.
"mbak mau mati..."
"mbak, jangan ngomong gitu ah! semua ada hikmahnya mbak"
"tolongin mbak Dan. tolongin mbak"
"iya mbak. aku tolongin. tolong apa mbak?"
mbak Devi melepas pelukannya. pipinya basah oleh air mata. semburat kecantikannya terlihat jelas. aku sungguh menyayangi kakak iparku ini. matanya masih mengeluarkan air mata. ia masih menangis. kemudian ia mencium bibirku. aku kaget bukan kepalang. aku melepaskan ciuman mbak Devi.
"mbak, jangan begini mbak"
"tolong mbak Dan.."
"iya, tolong apa?" tanyaku bingung.
kemudian mbak Devi kembali mencium bibirku. tangannya melingkar dipinggangku. mencengkram kuat pinggangku. ia melumat bibirku buas. aku hanya diam tak membalas ciumannya. aku melepaskan ciuman mbak Devi.
"mbak, aku ini adik ipar mbak. jangan kayak gini mbak"
tak ada sepatah kata dari mbak Devi. ia hanya diam, kemudian kembali menciumku. tangannya memainkan puting kecilku. aku terangsang. penisku tegang seketika. aku tak tahu harus berbuat apa. aku bingung. mbak Devi makin liar. tangan kanannya memainkan putingku, dan tangan kirinya meraba-raba pangkal pahaku. aku terangsang, kali ini benar-benar terangsang. otakku mencerna kemauan mbak Devi. IA HANYA INGIN BELAIAN SEORANG PRIA. bathinku berkecamuk, antara nafsu dan statusku sebagai adik iparnya. namun tangan mbak Devi benar-benar lihai meraba-raba titik hasrat seksualku. akhirnya, aku pun membalas ciumannya.
tak lama kami berciuman. tangan mbak Devi sudah membuka kancing celana jean's-ku. merogoh isinya. wajahku merah padam. aku direbahkan diranjang besarnya. pintu kamar sudah tertutup rapat dan terkunci. aku tak berani melihat wajah mbak Devi yang cantik. kuakui, mbak Devi memang cantik. penisku tegang tinggi. batangnya mengeras. mbak Devi hanya melontarkan senyum. dengan sigap ia melumat penisku dengan mulutnya. BUAS. LIAR. NAKAL. lidahnya lincah, bibirnya nakal. dan tangannya aktif mencengkram batang penisku. kini aku sudah tak berpakaian alias bugil.
aku masih terlentang dengan penis tegang. mbak Devi didepanku, memamerkan tubuh indahnya. ia telah melupakan rasa sakit dikakinya akibat tergores pecahan piring. dengan perlahan membuka kaus yang ia kenakan. melepas bra. dan dua gundukan payudara yang masih kencang dengan puting kecoklatan yang sangat menggairahkan. payudara bulat, dengan ukuran tak besar. membuat hasratku meninggi. kemudian, dengan perlahan ia membuka resleting rok yang ia kenakan. kali ini ia berdiri didepanku. tubuhnya indah semampai. walaupun tak terlalu tinggi, namun kemolekkan tubuhnya sangatlah menggoda. lekukan pinggulnya yang eksotis. kulitnya yang putih bersih bak bintang porno jepang. aku benar-benar berhasrat. bulu halus dan sedikit menghiasi daerah kewanitaannya.
ia kembali menunduk melumat penisku. aku merasakan nikmat. dua buah testikel-ku pun dilumatnya. tubuhku menggelinjang kenikmatan. lidahnya lihai mengeksplor penisku. hingga penisku benar-benar basah. aku tak tahan dengan godaan payudara mbak Devi. aku bangun dan menindih tubuh mbak Devi. ia hanya tersenyum nakal. kulumat puting kecilnya. meremas-remas payudara mbak Devi. matanya terpejam, desahannya terlontar. lidahku pun tak kalah lihai, memainkan puting mbak Devi. ia terlihat sangat berhasrat. lidahku perlahan menuju vagina. dengan jilatan romantis, sedikit demi sedikit menurun. hingga sampai klitorisnya. bulunya tak lebat. kujilat perlahan klitorisnya, ia mendesah. kini sudah kulumat vaginanya. dan desahannya makin sering.
tak sabar ingin kubenamkan penisku kedalam vaginanya. mbak Devi membuka pahanya lebar. vaginanya melambai memanggil penisku. senyuman nakal kembali terlontar dari bibirnya. aku tak malu lagi. wajahku tak merah padam lagi. kini nafsu merajai diriku. nafsu menguasaiku. mbak Devi terlentang dengan paha terbuka lebar. penisku sudah siap memasuki relung vaginanya. dengan sedikit gesekan-gesekan dimulut vaginanya.  kemudian dengan perlahan namun pasti kumasukkan penisku kedalam vagina mbak Devi. matanya terpejam. meringis. bibirnya digigit. tangannya meremas sprei. sedikit demi sedikit penisku sudah melesak masuk kedalam vagina mbak Devi. hangat.
dengan irama yang seksama kumainkan penisku. maju mundur. menari didalam vagina mbak Devi. awalnya ia merintih, namun kali ini desahan yang sering terlontar dari mulutnya. pinggulku maju mundur. penisku masuk dan keluar. dengan tempo yang cukup santai. aku benar-benar menikmati permainan dengan mbak Devi. wajahnya nakal. senyumnya menggoda. dan desahannya membuatku makin berhasrat. tanganku meremas payudaranya. jariku memainkan putingnya. sungguh nikmat vagina mbak Devi. kakak iparku ini sangat pintar merawat daerah kewanitaannya. peluh telah membasahi dahiku. hembusan AC tak terasa.
tempo kupercepat. goyangan pinggulku makin kencang. penisku masuk dan keluar menghujam vagina mbak Devi. suara yang timbul akibat hentakan membuat susana makin panas. remasanku makin kuat pada payudaranya. sesekali tak kulewatkan menjilati putingnya. menghisap putingnya. dan menggigit putingnya. mbak Devi hanya mendesah merasakan nikmat. peluh juga membasahi dahinya.
"mbak aku mau ke..ke..keluar"
"keluarin didalem aja Dan. nggak apa-apa kok"
dengan beberapa hentakan kuat, panisku menyemburkan air mani didalam vagina mbak Devi. satu teriakan tak kuat keluar dari mulutnya. vagina mbak Devi banjir oleh air maniku. rasanya sungguh nikmat. rasanya sungguh indah. tak bisa dibayangkan. terus kupompa air maniku, ku tak ingin menyisakan satu tetes pun. kumuntahkan semua air maniku didalam vagina mbak Devi. rasanya sungguh luar biasa.

setelahnya, aku mandi bersama dengan mbak Devi. kembali bercinta dikamar mandi. aku tak ingat anak-anakku. aku tak memikirkan istriku. aku hanya ingin bercinta dengan mbak Devi.

setelah kejadian hari itu, kini mbak Devi tak segan mengundangku untuk berkunjung kerumahnya. tentu saja tujuannya hanya satu "BERCINTA". kami sepakat bahwa hubungan kami hanya sebatas pelepasan hasrat seksual semata, tak lebih. sampai detik ini pun istriku tak mengetahuinya. biar kisah ini kusimpan dalam-dalam. hanya aku dan mbak Devi yang mengetahuinya.

follow kita di @kilas17plus yang mau berbagi cerita email kita ke www.baesembarangan@gmail.com (rahasia terjamin aman)

Rabu, 03 Oktober 2012

Kepuasan Bercinta Dengan Ibu Tiri

pagi itu pintu kamarku diketuk dari luar. aku terbangun dan beranjak membuka pintu. Mami Gina (nama samaran) sudah berdiri didepan pintu kamarku. Mami Gina adalah ibu tiriku. sejak ibu kandungku bercerai dengan ayahku tiga tahun yang lalu, ayah memutuskan untuk menikah lagi. dan Mami Gina-lah yang dipilih ayah untuk menemani hari-harinya yang sepi. dengan perbedaan umur yang cukup jauh, bagi ayah Mami Gina adalah wanita yang ideal. dilihat dari wajah cantiknya dan hatinya yang baik, Mami Gina sudah sempurna untuk ayah. aku tak ingin membahas tentang perceraian yang dialami oleh ayah dan ibu kandungku.

"Za, sana mandi. nanti kamu kesiangan ke kampus" suruh Mami Gina.
"iya mi"

aku bergegas menuju kamar mandi dan segera bersiap. aku Reza (nama samaran), mahasiswa ekonomi tingkat tiga. tak lama aku bersiap-siap. dan aku sudah berada di meja makan untuk sarapan bersama. ayah sudah rapi dengan kemeja biru muda. adikku sudah berseragam sekolah. dan Mami Gina sudah berdandan cantik mengenakan kaus dan mengenakan rok coklat motif renda.
"Za, hari ini ayah pergi ke luar kota. kamu jangan pulang malam ya"
"lho? kok tiba-tiba ke luar kota. berapa hari yah?" tanyaku.
"nggak lama kok, cuma lima hari. kamu jagain rumah. jagain adek kamu juga"
"pasti donk yah"
"terus, kalo Mami kamu butuh apa-apa tolong kamu bantu ya"
"siap boss..!!"

aku bergegas menuju kampus. ayahku akan pergi ke luar kota selama lima hari, dan tugasku pun bertambah. menjaga adikku Nina dan membantu Mami Gina jika beliau meminta bantuan. siang hari aku sudah kembali kerumah. aku ingat amanat yang diberikan ayahku. tak ada waktu keluyuran selama ayah berada diluar kota. jika siang hari rumahku layaknya kuburan. sepi. hanya Mami Gina yang menjaga rumah dan menyiapkan makan siang untukku dan adikku.
"Za..Reza.." panggil Mami dari dapur. aku bergegas menuju dapur.
"iya mi. kenapa mi?"
"bantuin mami donk. tolong beliin gula di warung di ujung jalan sana"
"iya mi"
aku bergegas membeli pesanan Mami.
"ini mi gulanya" tak lama aku sudah kembali dan memberikan pesanan Mami.
"iya, makasih ya Za"
rumah kembali sepi. Mami Gina masuk kedalam kamarnya. sedangkan aku, sibuk didepan laptopku. perasaan bosan mulai menyerang. aku menuju ruang tamu. menyalakan televisi dan menonton acara siang hari. tak ada yang membuat perasaan bosan hilang. sepi masih merasuki rumahku. aku berbaring di sofa. merebahkan tubuhku membuat nyaman. kulihat sekilas, pintu kamar ayahku terbuka sedikit. terlihat rapi dari luar. ranjang besar dengan sprei berwarna coklat. pasti sungguh nyaman. aku memicingkan mata agar lebih jelas.
astaga. baru kali ini kulihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Mami Gina sedang tidur telengkup berbalut daster tipis. lekukan pantatnya sungguh indah. daster agak terbuka di bagian paha. kulitnya sungguh putih mempesona. seketika penisku tegang. otakku menangkap sinyal kotor. syaraf-syarafnya bekerja. menyimpan pemandangan indah dalam file otakku. pemandangan pantat dan paha ibu tiriku. tak kupalingkan pandanganku dari tubuh mami sedikitpun. mami merubah posisi tidurnya, ia terlentang. bagian kerah lehernya merosot. garis indah diantara lekukan kedua payudaranya terlihat. penisku makin tegang. ada fantasi yang bermain dalam otakku. pahanya makin lebar terbuka. 
aku makin gelisah dengan apa yang aku rasakan. isi kepalaku berkecamuk. bathinku bergemuruh. hasratku memuncak. ingin kugagahi mami. penisku makin meninggi. jarum-jarum didalam jam dinding terus bergerak. angka demi angka ia lewati. begitu pula diriku. detik demi detik menikmati pemandangan tubuh indah mami. apa yang harus kulakukan? aku bangun dari sofa. mendekat kedepan kamar mami. mengintip, memincingkan mata. keringat membasahi dahiku. suasana dalam kamar mami cukup terang. sehingga jelas terlihat lekukan indah payudara berbalut daster tipis. tonjolan putingnya menyeruak, terlihat amat jelas. aku makin gelisah. terus kupandangi tubuh mami.

tekadku bulat. masuk kedalam kamar mami. perlahan aku masuk kedalam kamar mami. dengan langkah hati-hati. kututup gordyn kamar mami. suasana kini remang-remang. masih dengan gerakan perlahan aku merebahkan tubuhku disamping mami. semoga ia tidak terbangun oleh gerakku. kini aku sudah berada tepat disamping mami. mami nampak sangat pulas. wajahnya tepat didepan wajahku. tanganku gemetar. dadaku naik turun. mami merubah posisi tidurnya. kali ini ia membelakangiku. pantatnya tepat berada didepan penisku. tanganku memeluk tubuh mami. kudekatkan tubuhku, semakin dekat. penisku menyentuh pantat padat milik mami. aku menikmati moment ini. perut mami kuusap-usap dengan pelan. penisku bergetar.

tiba-tiba mami terbangun...

"Za.. ngapain ka..." belum sempat mami meneruskan kata-katanya, bibirku kusarangkan di bibirnya. kulumat dengan buas. mami sempat berontak, namun segera kutindih tubuhnya. tangannya kurentangkan. kupegang erat agar ia tak berontak. namun kakinya lepas dari pengawasanku. ia menendangku. aku terpelanting kebelakang.
"mau apa kamu?"
"a..a..anu aku..aku.."
"anu apa?" mami membentakku keras. aku makin ciut. bodohnya diriku. aku mengutuk perbuatanku.
"ma..ma..maaf mi. aku..aku.."
"sini kamu!" kali ini dengan nada yang rendah mami memanggilku. menyuruhku mendekatinya.
"kamu kenapa? kangen sama pacar?" tanya mami.
"eng..enggak mi. aku cuma..cuma..cuma"
"mami ngerti kok. sini!" mami memelukku erat. hasratku muncul kembali. penisku menggeliat dan meninggi. mungkin mami merasa ada gerakan di penisku. ia memlukku erat. sangat erat. hingga penisku menyentuh vaginanya. penisku pun bergetar kembali. mami melepas pelukannya. ia tersenyum.
"aku sayang sama mami..." bisikku ditelinga mami. sembari menghembusakan hawa panas ke telinga mami.
"mami juga sayang sama kamu Za. tapi apa harus seperti ini?" tanya mami. suaranya lirih. riuh rendah.
"aku tau, ini perbuatan yang nggak seharusnya. tapi kita kan nggak ada hubungan darah. kenapa nggak dicoba?" lanjutku meyakinkan mami.
"aku sayang sama mami..." kembali kubisikan ke telinga mami.

mami terdiam...

mami melepas pelukannya, tangannya masih merangkul lenganku. wajahku maju mendekati wajah mami. bibirku menempel di bibir mami. dan mami hanya diam saja. ini adalah tanda bahwa ia setuju. segera kulumat dengan perlahan dan memainkan irama dalam berciuman dengan mami. ia membalas dengan penuh penghayatan. matanya terpejam. seolah menikmati permainan bibir dan lidahku. lidahku bermain lincah. bergerak ganas dalam mulut mami. ia pun membalas dengan goyangan lidahnya. nakal. liar. menggoda.
tangan mami mulai meraba-raba celanaku. pensiku tegang maksimal. aku pun tak mau kalah. tanganku menggerayangi payudaranya. daster masih terpasang di tubuhnya, namun lekukan indahnya bisa kurasakan dengan tanganku. ayahku sungguh beruntung. sedikit kuremas-remas payudaranya. bulat. kemudian perlahan mengeras. putingnya kupilin-pilin. jariku menari indah menggerayangi putingnya. mami terlihat sangat terangsang. dan kami masih berciuman. akibat permainan jariku pada putingnya, permainan bibir mami menjadi sedikit agresif. ia seolah bernafsu. lidahnya kini bermain didalam mulutku. aku pun makin terangsang, tangan mami giat menggerayangi celanaku. tempat bersarangnya penisku. kini ia mulai merogoh isi dalam celanaku. membuka kancing jeans-ku. menurunkan resletingnya. penisku di cekal erat. kami masih berciuman.
mami merebahkan tubuhnya diatas ranjang. kami masih terus berciuman. mami terlentang. payudaranya tergambar jelas. bulat dan puting yang sedikit menonjol keluar. karena daster yang mami kenakan sangatlah tipis. aku berada diatas tubuh mami. ia melepaskan ciuman kami. kemudian melepas daster tipisnya. jelas terlihat payudara bulat indah. aku menelan ludah. mami melepaskan celanaku. melepaskan cd-ku. penisku menjulang tinggi. berurat dan berbulu lebat. aku melepas kaus oblongku. dan kini kami berdua sudah benar-benar bugil. mami masih kutindih. ia mencengkram penisku. mengocoknya pelang. tanganhalusnya sangatlah berpangalaman. ia bangun, dan aku ditindihnya. mami menjilati leherku. geli. aku sangat terangsang. bulu romaku berdiri tegak. ia terus memainkan lidahnya. lidahnya turun ke puting kecilku. menjilatinya dengan penuh perasaan. aku bergidik menahan geli. sesekali mami menyedot putingku. menggigitnya. aku mendesah. terus mami meainkan lidahnya. puncaknya sampai kepada penisku. awaknya ia hanya menjilati ujung kepala penisku. nikmatnya luar biasa. mataku hingga terpejam merasakan nikmat. setelah menjilati kepala penisku, mami melahap seluruh batang penisku. melumatnya hingga basah. memainkan penisku dalam mulutnya. mengocoknya dengan mulutnya. tanganku meremas kuat sprei. lidahnya lincah bermain. menari indah pada penisku. makin buas mami melumat penisku. hingga air maniku hampir mau keluar.
"mi..aku..aku mau keluar"
"keluarin aja Za. ayo keluarin!"

mami terus memainkan lidah dan mulutnya pada penisku. dan akhirnya... air maniku kumuntahkan didalam mulut mami. banyak. cukup banyak dan kental. mami terus memompa panisku. hingga tetes terakhir air maniku. nikmat. sungguh nikmat. tak ada nikmat yang lebih nikmat selain moment ini. mami menelan seluruh air maniku. kali ini ia merebahkan tubuhnya. membuka pahanya lebar-lebar. ia menuntun kepalaku untuk menjilat vaginanya. awalnya aku enggan, namun saat melihat klitorisnya yang bersih dan vagina yang terawat. perasaan enggan segera memudar, menjadi perasaan ingin luar biasa. kujilati vagina mami dengan buas. lidahku menari lincah memainkan klitoris mami. mami mendesah dengan rajin. matanya mengerjap. tangannya meremas sprei dengan kuat. bulu romanya berdiri, hasratnya memuncak.
"aaaaaahhh..aaaaahhh"

kepalaku dibenamkan mami, tangannya mendorong kuat kepalaku. agar permainan lidahku makin aktif. aku terus menggerayangi vagina mami dengan lidahku. basah. sangat basah. sesekali tubuhnya menggelinjang. menikmati. sangat menikmati. kusedot-sedot vaginanya. mami makin mendesah. vaginanya basah. klitorisnya memerah. dan tubuhnya bergetar hebat. dan cairan hangat keluar dari vaginanya. ia klimaks.
mami membuka lebar pahanya. ia terlentang dengan paha terbuka. vaginanya memanggil-manggil. bulu-bulu tipisnya hitam menggambarkan keindahan. kulitnya yang putih mempesonaku. klitorisnya tipis menyiratkan keangkuhan wanita modist nan cantik. pahanya bersih tak bernoda. betisnya membentuk lekukan sempurna. pinggangnya seperti gitar, membuat lelaki manapun kalap. penisku tegang tingkat tinggi. tidak terlalu panjang, namun elegant dengan urat mengelilingi batangnya. layaknya sungai nil yang membentang panjang di tanah kekuasaan Fir'aun dahulu kala.

penisku telah siap memasuki vagina. tangan mami menuntun penisku memasuki vaginanya. dengan perlahan dan seksama, penisku terbenam didalam vagina mami. hangat. menjepit. namun, kenyal. mami sempat mendesah pelan. kemudian aku memulai aksiku. menggerakkan pinggulku maju mundur. penisku masuk dan keluar. seiring desahan mami yang makin sering. aku pun menikmatinya. kekasihku pun tak mempunyai vagina senikmat milik mami. geli yang sangat geli. aku terus menggenjot penisku. sambil sesekali meremas payudara bulat mami. kupilin-pilin putingnya. mami makin bernafsu. ia bahkan memelukku erat. aku masih dengan kesibukanku, memanjakan penisku didalam vagina milik mami. aku makin buas. aku makin liar. aku makin nakal. dan aku makin bergairah. kali ini dengan tempo yang cukup cepat, penisku melesak masuk kedalam vagina mami. pinggulku makin kencang. dan desahan mami makin kuat.

"aaaaaaahhh..Rezaaa.."
"uuuuhh..terus Za..te..teruuuss"
"aaaaahhh.."
aku mencabut penisku dari vagina mami. mami bangun dan melumat penisku dengan mulutnya. ini sungguh nikmat. kemudian mami memasang posisi seperti anjing. doggy style yang biasa kudengar. lubang anusnya terlihat jelas. bersih tanpa bulu. bokonya padat dan cukup besar. penisku sudah siap kembali bermain didalam vagina mami. mami memberi isyarat agar penisku segera beraksi. mami tak ingin kehilangan momentum. tanpa banyak cakap kutusuk vagina mami dengan penisku. mami kembali mendesah. segera kumainkan irama. payudaranya bergoyang-goyang. bulat, indah dengan puting mungil miliknya. tempo genjotan kupercepat. tubuh mami bergetar hebat. dan aku pun merasakan nikmat. desahan demi desahan kembali terlontar dari mulut mami.
"Za..ma..ma..mami mau keluar Za"
"aaaaaahhhh...aaaahhhh"

satu desahan kuat menandakan mami klimaks untuk yang kedua kalinya. tubuhnya bergetar makin hebat. lebih kuat dari sebelumnya. payudaranya kembali mengeras. penisku masih bergoyang memainkan irama. urat-urat yang mengelilingi batangnya mengeras. mami masih mendesah, klimaks yang kedua kali membuat ia menikmati permainanku. masih dengan doggy style, kupeluk tubuh mami dengan erat. sambil meremas payudaranya. peluh membasahi dahi mami. begitu pula dahiku. aku masih terus menggenjot pinggulku. penisku masih bermain-main. penisku masih aktif beraksi. dan sebentar lagi, aku pun hendak klimaks.
"mi... Reza..ma..aaaaahhh..mau ke..ke..aaaahh..keluar"
"aaaaahhh..keluarin aja didalem Za"
selang beberapa detik, air maniku membanjiri vagina mami. hangat. disusul dengan desahan mami yang cukup keras. terus kupompa air maniku, dengan gerakan maju mundur. basah. vagina mami basah. aku lemas. nikmat yang teramat nikmat. dengkulku lemas. tubuhku letih. kucabut penisku dan kurebahkan tubuhku disamping mami. penisku masih tegang, namun kemudian melemas. mami tersenyum dan mencium bibirku denga mesra. meninggalkanku diatas ranjang yang keletihan. ia beranjak ke kamar mandi. dan siang itu kami tidur bersama. aku bercinta dengan ibu tiriku sendiri.

setelah kejadian siang itu. jika ada kesempatan, tak segan-segan kami kembali bercinta.

follow kita di @kilas17plus yang mau berbagi cerita email kita ke baesembarang@gmail.com