Sabtu, 14 April 2012

Teman Sebangku Pacarku part. I

rutinitasku tiap hari adalah menjemput pacarku yang bersekolah di sebuah sekolah menengah atas swasta di jakarta. sebut saja Ratna (nama samaran), sudah kupacari lebih dari tujuh bulan. hampir tiap hari kujemput Ratna saat ia pulang sekolah. karena Ratna adalah gadis yang sangat manja, jadi hampir tiap hari aku harus menjemputnya. aku Heru (nama samaran), seorang mahasiswa tingkat tiga disebuah perguruan tinggi di jakarta. kisah ini berawal sewaktu ku menjemput Ratna pulang sekolah.
mobil telah kuparkir didepan sekolah. dua batang rokok menemaniku menunggu Ratna keluar dari gerbang sekolah itu. tak berapa lama Ratna muncul bersama Intan (nama samaran), sahabat karibnya sejak kecil. mereka selalu bersama sejak taman kanak-kanak dahulu. Intan dengan payudara yang cukup besar dan pantat yang padat kadang membuatku menelan ludah. namun, aku lebih memilih Ratna. kulitnya yang putih dan mata sipitnya.

"halo sayang" sapa Ratna seraya mencium pipiku. hal seperti ini sudah jauh dari kata tabu dalam lingkunganku.
"haloo.."
"udah lama kamu?"
"baru sampe kok"
"eh sayang, Intan mau ikut nebeng di mobil. boleh kan?"
"ya bolehlah"
"bener nih gue boleh ikut nebeng? sampe depan kok" tanya Intan.
"boleh banget Tan. yuk cabut, udah siang nih" ajakku kepada dua gadis itu.

kami pun bergegas meninggalkan sekolah. sambil mengobrol didalam mobil dan sesekali bercanda.

"Tan, ikut kerumah Ratna aja yuk. daripada dirumah. yuk!" ajakku.
"iya Tan. ikut aja yuk. gue juga kesepian dirumah" bujuk Ratna.
"hmmmm..nanti gue ganggu kalian pacaran nggak?" tanya Intan sedikit menyindir.
"ya enggaklah. emang ngapain sih" jawab Ratna.
"iya. ayo ikut aja! nanti kita have fun dirumah Ratna" rayuku.
"have fun ngapain tuh?" tanya Intan.
"biasanya sih si Heru ngajak minum-minum Tan. nah, lo kan lagi galau abis diputusin cowok lo. mending have fun aja dirumah gue yuk!" bujuk Ratna.
"ayo deh. bener tuh. itung-itung gue refreshing juga. bete gue kalo dirumah"

kami berencana minum-minum dirumah Ratna. Intan yang galau akibat putus dari cowoknya memilih ikut untuk bersenang-senang denganku dan Ratna. saat siang rumah Ratna memang agak sepi. hanya ada Bi Uci yang bekerja mencuci dan menyetrika pakaian keluarga Ratna. selepas sore Bi Uci sudah meninggalkan rumah. dan tempat biasa kami minum-minum adalah di lantai atas, kamar Ratna. setelah membeli empat botol beer dan sebotol vodka, aku bergegas memacu mobilku menuju rumah Ratna.
sesampainya dirumah Ratna, kami bertiga langsung menuju kamar Ratna. membuka sebotol beer dan vodka. memutar musik yang membuat kepala bergoyang menikmati nada. kulihat Intan menikmati moment tersebut. agak melupakan permasalahannya. Ratna yang hampir menghabiskan sebotol beer dan lima gelas kecil vodka langsung merebahkan badan. mabuk, kemudian tertidur pulas. jam dinding menunjukkan pukul tiga sore. aku yang masih duduk menikmati efek minuman ditemani Intan. gadis ini kuat sekali, pikirku. bergelas-gelas ia habiskan beer dan vodka. aku menemaninya. sampai pada saat...

"Ru, gue mau muntah"
"lo mau muntah? sana ke kamar mandi" suruhku. Intan berdiri, namun tubuhnya lunglai dan jatuh. aku membantunya membopong ke kamar mandi. ia muntahkan semua minuman yang ia minum tadi. aku sedikit melirik. payudara besarnya sungguh menggoda. pintu kamar mandi kututup. aku tahu, Intan sedikit tak sadarkan diri akibat minuman. ku ambil kesempatan itu. kupeluk Intan dan kuciumi bibirnya. ia merespon ajakanku. ia membalas ciumanku. malah lebih bernafsu daripada aku. kubuka kancing baju seragamnya. kuremas-remas payudara besarnya. dan Intan menggeliat bersandar di dinding. kubuka bra berwarna hitam dan kuhisap puting payudaranya. ia makin menggeliat. aku gelap mata. ingin kugagahi sahabat pacarku sendiri. hasrat ini sudah memuncak. sudah lama memang aku mengincarnya. namun Ratna lebih baik darinya. tapi kali ini dan sebentar lagi aku akan bercinta dengannya. makin rakus kulumat puting besarnya. ukuran payudara yang besar membuatku makin bernafsu. ia sedikit mendesah. desahan yang sangat pelan.
perlahan tapi pasti kubuka rok abu-abunya. underwear transparan terlihat seksi. tergambar jelas bulu-bulu disekitar vaginanya yang cukup lebat. libidoku memuncak tak tertahankan. Intan masih sedikit tak sadarkan diri. dan ia pun menikmati kalau sedang kugagahi tubuhnya. kuremas kuat payudaranya. kupilin-pilin puting payudaranya. kemudian mengeras. aku sudah tak sabar. penisku sudah menegang sejak tadi. ingin cepat memasuki lubang vaginanya. di otakku hanya ingin bercinta dengan Intan. tak kupikirkan lagi Ratna yang sedang terbaring diranjang. kubuka celana dalamnya dan kusiapkan penisku untuk masuk kedalam vaginanya. namun Intan menolaknya. ia sadar jika penisku ingin segera beraksi kedalam vaginanya.

"jangan Ru. gue masih virgin. nggak enak juga sama Ratna" bisiknya ditelingaku. membuat hasratku menurun dan penisku sedikit melemah.
"santai aja Tan. Ratna nggak tau kok" jawabku. kini penisku mulai mengecil. tetapi libidoku masih meninggi. tak ingin kusia-siakan kesempatan. hanya sedikit meyakinkan Intan, akan kudapatkan keperawanannya.
"nggak enak gue sama Ratna. dia kan sahabat gue" jelasnya singkat.
"yaelah Tan. Ratna lagi tepar. nggak bakal tau" bujukku.
"tetep aja gue nggak enak Ru. ya, walaupun sebenernya gue juga suka sama lo" kata-kata Intan yang sedikit mengagetkanku. dia suka padaku. sejak kapan?
"gue juga sebenernya suka sama lo Tan. dari dulu malah. sebelum gue kenal Ratna kan gue kenal lo lebih dulu" rayuku. Intan terdiam.
"kan kita sama-sama suka. ayolah coba aja" rayuku perlahan meyakinkannya. Intan kembali terdiam.
"yaudah kalo emang nggak mau" aku bergegas memakai celana dan hendak keluar kamar mandi. namun saat kuhendak meninggalkan Intan sendirian dikamar mandi, ia menarik tanganku hingga kujatuh dalam pelukannya. seketika bibirku dicium olehnya. tanpa basa-basi kubalas ciumannya dengan ganas. kujilati bibirnya, ia membalas menggigit bibirku. kugigit bibirnya, ia menyedot dalam lidahku. liar. bajunya kembali dibuka. sepasang payudara besar milik Intan menggelantung indah. ku garap payudaranya. kumainkan putingnya. ia menggeliat. ku tuntun tangannya untuk memainkan penisku. ia pun menurutinya. kembali kubuka rok dan celana dalamnya. bulu-bulu lebat itu masih terpampang jelas disekitar vaginanya. lidahku beraksi. kujilati vagina dan klitorisnya. Intan makin menggeliat. kesat. dan hangat. badannya agak bergetar. tubuh Intan kusandarkan pada dinding kamar mandi. masih kumainkan lidahku dengan lihainya. sambil kumainkan jemariku pada putingnya. ia mendesah.
penisku kembali menegang. kencang. dan siap meluncur kedalam vaginanya. kubuka lebar selangkangan Intan. tak sabar penisku rasanya. perlahan tapi pasti mulai kutuntun penisku masuk kedalam lubang vaginanya. mata Intan sedikit terpejam. meringis. dengan hati-hati kubenamkan penisku kedalam vaginanya. rapat dan sulit. sampai pada akhirnya seluruh batang penisku melesak masuk kedalam vaginanya. Intan sedikit meringis kesakitan. mulai kugoyangkan pinggulku. maju mundur. tangan kananku menopang paha kirinya. agar tetap terbuka selangkangan Intan. bertujuan memudahkan penisku bermain dalam vaginanya. dengan gerak perlahan, terus kugoyang pinggulku. penisku terbenam. maju mundur didalam vaginanya. Intan memejamkan mata. entah apa yang ia rasakan. ia menggigit bibirnya sendiri. perlahan desahannya keluar.

"aahh..aahh.."

aku pun merasakan kenikmatan. vagina Intan yang rapat dan kesat memang membuat libidoku makin memuncak. terus kugoyang. dan terus kugoyang. desahannya makin intens.

"aahh..aaahhh.."
"aahhh..terus Ru..aahh"

aku makin beringas menggoyang pinggulku. penisku pun makin aktif bermain. sampai pada akhirnya Intan mengeluarkan cairan hangat dalam vaginanya. tanda ia telah klimaks.

"aaahhh..aaahhh.."
"aaahh.." sesekali menjenggut rambutku ia merasakan kenikmatan.

tubuhnya pun lemas ketika ia telah klimaks. namun aku makin liar menggenjot penisku. dan sebentar lagi aku pun hendak klimaks. makin kuat ku genjot. makin cepat ku genjot. kemudian kucabut penisku dari vaginanya dan kumuntahkan cairan maniku. ku pompa semua sisa maniku. habis. nikmat. sungguh nikmat. Intan makin lemas. mencuci vaginanya dan langsung berpakaian. aku pun demikian. mencuci penisku yang telah melemah, dan berpakaian.
kubuka pintu kamar mandi. kemudian...

Plaakk..

( bisa follow kita di @kilas17plus )
( yang mau share cerita atau pengalamannya bisa email: baesembarangan@gmail.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar