Rabu, 18 April 2012

Teman Sebangku Pacarku part. II


tubuhnya pun lemas ketika ia telah klimaks. namun aku makin liar menggenjot penisku. dan sebentar lagi aku pun hendak klimaks. makin kuat ku genjot. makin cepat ku genjot. kemudian kucabut penisku dari vaginanya dan kumuntahkan cairan maniku. ku pompa semua sisa maniku. habis. nikmat. sungguh nikmat. Intan makin lemas. mencuci vaginanya dan langsung berpakaian. aku pun demikian. mencuci penisku yang telah melemah, dan berpakaian.
kubuka pintu kamar mandi. kemudian...

Plaakk..


Ratna sudah berdiri didepan pintu. aku kelimpungan. ia menamparku kuat. apa ia tahu yang aku lakukan dengan Intan? aku agak kikuk. namun ekspresi wajahku, kubuat seolah tak terjadi apa-apa. Intan masih berdiri lunglai karena lemas dan masih ku papah untuk berjalan.


"ngapain lo sama temen gue? berduaan dikamar mandi" tanya Ratna ketus. wajahnya sedikit garang.
"apaan sih kamu? dateng-dateng maen nampar" jawabku ketus pula.
"ya kamu ngapain sama Intan didalem?"
"aku bantuin dia jalan. dia mau muntah. jangan mikir macem-macem deh!" jawabku makin ketus.
"bener Tan?" tanya Ratna.
Intan hanya mengangguk lesu. tubuhnya makin lemas. aku segera membawanya ke ranjang. merebahkan tubuh Intan di ranjang. wajah Ratna masih saja ketus. aku keluar dari kamar Ratna. membanting pintu sedikit kuat. dan berlalu menuju lantai bawah. wajahku kupasang kesal. walau sebenarnya ada perasaan takut dalam diriku. aku takut Intan cerita tentang percintaan kami didalam kamar mandi kamar Ratna. jika itu terjadi tamatlah riwayatku. kubakar sebatang rokok. duduk dibangku panjang di taman belakang rumah. pikiranku buyar ketika Bi Uci pamit pulang kepadaku.


"Mas Heru, Mba Ratna-nya mana ya?" tanya Bi Uci.
"Oh, Ratna dikamarnya bi. kenapa ya?"
"ini lho, saya mau pamit pulang. semua cucian udah beres semua mas" jelas Bi Uci.
"Oh, yaudah. hati-hati bi. makasih ya. nanti saya sampein ke Ratna"
"iya mas. saya permisi ya" Bi Uci meninggalkanku sendiri ditaman belakang.


tak berapa lama Ratna turun dari kamarnya mendatangiku.


"sayang maaf ya soal tadi. aku bener-bener nyesel deh. aku kirain kamu ngapain sama Intan"
aku masih diam. masih kupasang wajah kesal. dan kubakar kembali sebatang rokok.
"sayang maafin aku donk. sumpah, aku nyesel banget" Ratna masih memohon.
"lagian maen tampar aja. kalo nggak tau permasalahannya jangan seenaknya aja" jawabku makin ketus. berarti Intan tidak cerita ke Ratna soal percintaan kami. aku bernapas lega.
"iya aku nyesel banget. maafin ya" Ratna masih memohon. kali ini permohonan maafnya disertai usapan-usapan halus dipahaku.
aku masih memasang wajah kesalku. akting-ku kali ini sepertinya sukses.
"sayang, maafin aku" masih dengan usapan-usapan yang menggairahkan dipahaku. aku masih menahan. masih berakting.
kutepis tangan Ratna dari pahaku. seolah aku marah besar, kutinggalkan Ratna di halaman belakang. aku beranjak keruang tengah. menyalakan tv, dan duduk di sofa besar nan empuk. tentunya masih dengan tampang kesal.


Ratna kembali menghampiriku.


"kamu nggak mau maafin aku ya?" tanya Ratna.
aku diam. tak sepatah kata pun keluar dari mulutku.
"sayang, maafin aku ya. maaf banget. janji deh nggak bakal gitu lagi"
aku tetap diam. aku tetap berakting.
Ratna mencium tanganku meminta maaf. aku masih acuh.
"sayang, maafin aku ya" kali ini dengan rayuan memelukku. ia memeluk, menidurkan kepalanya diperutku. aku masih diam. mataku masih tertuju pada layar besar televisi didepanku.
Ratna masih memelukku. menidurkan kepalanya diperutku. namun, tangannya melakukan gerak yang membuatku kaget.


tangan kanannya membuka resleting celanaku. membuka kancing dan ikat pinggangku. merogoh isi celana dalamku. dan memasukkan penisku kedalam mulutnya. penisku seketika membesar. menegang dan berdiri kokoh. ditambah dengan permainan lidah Ratna yang mahir. libidoku meningkat. hasrat bercintaku meninggi. ingin rasanya Ratna kugagahi. kalau keadaannya seperti ini mau tak mau Ratna harus kumaafkan.
aku masih duduk di sofa dengan penis menjulang tinggi dan mulut Ratna yang masih asik mengulum penisku. kuremas-remas pantatnya. kutepuk-tepuk kecil dua gundukan besar pantatnya.


"mau maafin aku nggak?" Ratna masih bertanya disela-sela kuluman mulutnya.
"kalo kayak gini jelas aku maafin donk sayang" kataku sembari melempar senyum. dan Ratna kembali mengulum penis besarku.


Ratna masih sibuk dengan penisku. kubuka seluruh pakaianku. aku masih duduk di sofa, sementara Ratna berjongkok dilantai sambil terus memainkan penisku di mulutnya. aku makin bernafsu ketika satu persatu kancing baju sekolahnya dibuka. hingga terlepas semua dan terlihat payudara indah tertutup bra merah. pemandangan seksi. membuat gairahku makin menjadi-jadi.
kuremas-remas payudaranya yang masih tertutup bra. Ratna membuka bra. dan seluruh payudara terlihat. sungguh indah payudaranya. putingnya kecil kemerahan. sedikit menonjol. bentuk payudara yang mirip pepaya sangat indah. sangat putih. otakku tak sanggup lagi menahannya.
segera kusudahi permainan mulut Ratna pada penisku. ingin kulumat puitngnya. ia kutidurkan di sofa. roknya pun kubuka. kini hanya celana dalamnya yang masih menempel. dengan cepat puting kecilnya kuhantam. dengan lidah dan gigiku putingnya kumainkan. Ratna menggelinjang menahan nikmat. tubuhnya bergetar. dan desahan demi desana pun terlontar dari bibirnya.


"aaahh..sayaaang" desah Ratna.
aku masih terus mengulum puting, sementara tanganku aktif pada vagina Ratna.
"aaahh..aaahhh.." desahannya makin kuat.
aku terus memainkan tanganku pada vaginanya yang masih diselimuti celana dalam. kugesek-gesek. sesekali kucolok-colok dengan kedua jariku.
"aahh..sayaaaang. aaaahhh..." desahannya makin sering.
kuremas-remas payudaranya. kusudahi permainan mulutku. kubuka celana dalamnya. ingin kulumat vaginanya. vagina dengan bulu-bulu jarang dan klitoris berwarna merah. tanpa basa-basi kujilat klitorisnya. ia hanya diam memejamkan mata. tubuhnya bergetar. dan desahannya makin kuat.


"aaahhh...aaaahh...aaaahhh" desahnya
"enak sayang?" tanyaku disela-sela lumatan vagina Ratna.
ia hanya mengangguk dan tersenyum, kemudian kembali memejamkan mata. menikmati jilatan lidahku. aku terus menjilat klitorisnya. sesekali kusedot dalam-dalam vaginanya. kemudian kujilat lagi.


"aaahhh..aaahhh..aaaahhh" Ratna terus mendesah.
"aaaahh..sayang. terus sayang.. aaaahhh" Ratna makin menikmati jilatanku pada vaginanya.
"aaaaaaahhhh.." kini teriakan yang keluar dari mulutnya. ternyata dia telah mencapai klimaks. vaginanya sedikit basah dan cairan hangat keluar menyeruak dalam vaginanya.
"aku masukin ya?" tanyaku kepada Ratna. kusiapkan penisku yang telah menegang. Ratna hanya mengangguk. sebelum penisku menembus vagina Ratna, kutuntun masuk ke mulut Ratna. sedikit mengocok dalam mulutnya. membasahi penisku.

kini penisku sudah berada didepan lubang vaginanya. kugesek-gesek terlebih dahulu. Ratna hanya menggigit bibirnya sendiri. kini kusiapkan penisku, perlahan dan sangat pelan memasuki vagina Ratna. Ratna sedikit meringis. sembari memejamkan mata, Ratna meringis.


"aaahh..pelan-pelan sayang" pinta Ratna.
aku mengangguk.
sedikit pelan kumainkan tempo. maju mundur penisku bermain dalam vagina Ratna.
"aaahh..aaahh" Ratna mendesah.
terus kulesakkan penisku dalam-dalam. tempo yang pelan membuat Ratna menikmati permainanku. vaginanya yang kesat, membuatku menikmati. kami sama-sama menikmati. sedikit kupercepat tempo goyangan pinggulku.


"aaahhh..aaaahh..sayaaaang" desahan Ratna makin menguat. kembali kupelankan goyangan pinggulku. kucabut penisku. kumasukkan dalam mulut Ratna. ia mengulum habis seluruh batang penisku. testikelku pun disapu oleh mulutnya. kemudian kembali kuhantam vaginanya.
"aaahh..pelan ya sayang" kembali pintanya.
sedikit pelan kumulai kembali permainan. penisku menari-nari dalam vagina Ratna. ia mendesah kembali. kuremas-remas vaginanya. kupilin putingnya dengan jemariku. tubuhnya menggelinjang. bulu romanya berdiri. kubuka lebar-lebar pahanya. vaginya makin kuat menekan penisku.
"aaahh...aaaahh...terus sayang..terus" desahan Ratna membuatku sedikit kuat menggoyang vaginanya.
"aaaahhh..aaaaahh" lagi desahan Ratna.
"hah..hah..enak nggak?" tanya sedikit terengah-engah dengan penis masih tertancap dalam vagina Ratna.
"he'eh...aaah...aaaahh.. terus sayang" Ratna mengangguk dan kembali mendesah. aku makin mempercepat tempo goyangan pinggulku. makin cepat. makin cepat. hingga sofa ikut bergoyang.
"aaaahhh..aaaaahhh" Ratna makin aktif mendesah. sedikit teriakan mengisi ruang tamu.
"terus sayang... yang cepet...aku mau keluarr"


aku makin kuat menggoyang pinggulku. tubuh Ratna masih kutiban. penisku makin cepat keluar masuk vaginannya. testikelku menggantung-gantung dan bergoyang-goyang.


"aaaaahhh..." teriakan Ratna membahana sore itu. ia klimaks. cairan hangat memenuhi ruang vaginanya. penisku basah. namun aku tetap menggagahinya. penisku makin cepat kugenjot.
"aaahh..aku keluar sayang..aaahh" desah Ratna dengan senyumnya.
"i..iya..hah..hah..hah.." aku masih menggenjot Ratna dengan penuh kenikmatan. penisku dimanjakan oleh vaginanya. sedikit terengah-engah aku terus menggenjot Ratna. vaginanya telah basah oleh cairan yang keluar. aku makin cepat menggenjot Ratna.


"aaahh...sayang.. pelan-pelan sayang... aaahh" Ratna masih saja mendesah.
"a..a..aku mau keluar nih" dengan napas yang masih terengah-engah.
"iya..aaahhh..aaahh.."
aku hendak klimaks. makin kupercepat goyangan pinggulku.


"aaaahhh...aaaaahhh"
kucabut penisku dari dalam vaginanya. kusemburkan di payudara putihnya. cairan mani yang hangat membasahi tubuh dan payudara Ratna. ia sedikit mendesah. kupompa habis cairan maniku. habis tak bersisa. tak puas, Ratna kembali mengulum penisku. menyedotnya. mengharapkan sisa cairan maniku dari dalam saluran penisku. aku bergidik menahan nikmat. tubuhku merinding. nikmat. sungguh nikmat.


setelah itu, kurebahkan badan disamping Ratna dengan keringat mengucur deras. di atas sofa empuk aku bercinta dengan Ratna. dan di rumah ini aku bercinta dengan Intan dan Ratna. mereka berdua telah memuaskanku hari ini.

( bisa follow kita di @kilas17plus )
( yang mau share cerita atau pengalamannya bisa email: baesembarangan@gmail.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar